Minggu, Desember 8

Arti Ikhlas Dalam Sebuah Pandangan Sederhana

Ikhlas adalah sebuah kata yang sering didengungkan atau sering dibicarakan oleh masyarakat terutama dalam hal keagamaan.

Tapi apakah arti ikhlas tersebut?
Apa sih sebenarnya ikhlas itu?
Dan bagaimana wujud dari ikhlas itu?

Memang kebanyakan saat ini arti ikhlas masih sering disebutkan hanya dalam contoh kata-kata saja, namun untuk contoh perbuatan ikhlas yang paling sederhana itu masih sangat jarang.

Arti Ikhlas Menurut Bahasa dan Agama

Ikhlas adalah berarti jernih, bersih, murni, dan suci dari campuran dan pencemaran. Dalam konteks amal ibadah, orang ikhlas (mukhlis) adalah orang yang beramal karena Allah semata, menghindari pujian dan perhatian makhluk, dan membersihkan amal dari setiap yang mencemarkannya.

Sikap ikhlas, niat tulus kepada Allah, menjadi syarat dan dasar semua amal ibadah. Amal yang dilakukan dengan ikhlas pasti akan mendapat ridha dan balasan dari Allah dan sekaligus berdampak baik bagi diri dan lingkungan sosilanya.

Sebaliknya, amal yang tidak ikhlas atau pamer mengharap pujian orang lain, meski bisa berdampak baik bagi orang lain, tetapi akan berdampak buruk bagi diri sendiri dan tidak memperoleh ridha Allah.

Namun, itu semua adalah ikhlas menurut dari teori dari suatu agama, lalu bagaimanakah dengan prakteknya?

Ikhlas dalam prakteknya itu sangatlah sulit.

Ambil contoh saja ketika ada orang yang pinjam uang kita misalnya sebesar satu juta rupiah dan janji akan mengembalikan tiga hari kemudian, namun ternyata saat tiga hari kemudian orang tersebut tidak mengembalikan karena alasan belum punya uang atau mungkin karena alasan lain.

Jika kita curhat ke orang lain mengenai masalah ini, tentu orang tersebut bisa jadi mengatakan “ikhlaskan aja bro”, yang secara tak sadar atau tidak sadar kemudian akan kita iyakan dengan mengangguk “ya, deh aku ikhlaskan”.

Tetapi apakah kemudian kita benar-benar akan mengikhlaskan begitu saja?

Yang pasti Nanyak yakini adalah seperti yang pernah diungkapkan oleh Gus Dur (alm) , “memaafkan sih iya, tapi kalau lupa, tidak” yang bisa diartikan, kita mungkin bisa melupakan orang tersebut memiliki utang satu juta rupiah kepada kita, tetapi untuk mengikhlaskannya tentu bukan perkara mudah.

Dalam suatu diskusi ringan, ada juga yang mengatakan jika Ikhlas itu sebenarnya sangat gampang, bahkan bisa diibaratkan seperti orang yang BAB, keluar sudah diikhlaskan begitu saja?

Tetapi apakah benar seperti itu?

Ikhlas dalam pengertian “seperti orang BAB” itu kemudian dipatahkan dengan sangat mudahnya. Karena ikhlas tidak semudah seperti itu.

IKHLAS, sering orang mengartikan kata ini dengan mengambil contoh “SEPERTI org BAB” melepaskannya dengan rela dan kelegaan, padahal belum tentu.

Karena bila hal ini terjadi ditempat dan disaat yang tidak tepat seperti di dalam angkot misalnya justru membuat sipelaku merasa MALUU….GALAU dan GELISAH😁(curhat niiyee)😜🤪😁 ….
Itulah kenapa, bila menjelaskan kata ikhlas ini dengan menggunakan contoh kalimat diatas haruslah lebih lengkap yaitu “SEPERTI orang BAB DISAAT dan DITEMPAT YANG TEPAT” maka akan benar-benar lahir si IKHLAS tadi dengan penuh kelegaa’aannn😊

Jadi kesimpulannya adalah, ikhlas bisa kita raih atau dapatkan ketika hati kita, sikap kita, pikiran kita sudah bisa menerima ataupun merelakan dengan sepenuh hati tanpa embel-embel dan dengan sikap tangan dan kaki yang terbuka lebar.