Sabtu, Juli 27

Gunung Semeru Erupsi Lagi, Luncurkan Awan Panas Guguran Sejauh 4,5 Km

Gunung Semeru erupsi lagi, hal ini diketahui juga dari beberapa akun Twitter yang tersebar di sosial media.

Aktivitas Gunung Semeru hari ini (Kamis, 16/12/2021) terpantau meningkat dan meluncurkan awan panas guguran sejauh 4,5 kilomter dari kawah ke arah Besuk Kobokan di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

https://twitter.com/anthraxxx781/status/1471362970986762242

Meningkatnya aktivitas Gunung Semeru ini membuat para relawan yang sedang bertugas mencari korban harus ditarik menjauh dari Gunung Semeru.

Sejumlah relawan berlarian turun dari lokasi bencana letusan Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur. Mereka berupaya menyelamatkan diri dari awan panas Gunung Semeru.

Tak hanya relawan yang berlari menyelamatkan diri, tetapi warga yang kebetulan ada di dalam rumah mereka yang terdampak erupsi Gunung Semeru sebelumnya turut berlari menyelamatkan diri.

Penarikan para relawan ini dilaukan dengan sangat cepat, karena laju dari awan panas guguran semeru ini juga sangat cepat.

Kecepatan awan panas guguran ini bisa mencapai kecepatan 10 kilometer per detik.

Status Gunung Semeru Terkini

Status gunung Semeru berdasarkan data dari magma.esdm.go.id saat ini (Kamis, 16/12/2021) berada di level 2 (waspada).

Dalam laporan magma.esdm.go.id ini, pengamatan visual Gunung Semeru yan menunjukkan jika Gunung api tertutup Kabut 0-II hingga tertutup Kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati. Cuaca cerah hingga hujan, angin lemah ke arah utara, timur laut dan barat daya.

Selain itu Gunung Semeru juga mengalami beberapakali kegempaan.

Dengan kondisi Gunung Semeru saat ini yang masih dalam status waspada, masyarakat, pengunjung dan wisatawan tidak diperbolehkan beraktivitas dalam radius 1 Km dari kawah/puncak Gunung Semeru dan jarak 5 Km arah bukaan kawah di sektor tenggara – selatan, serta mewaspadai awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru.

Radius dan jarak rekomendasi ini akan dievaluasi terus untuk antisipasi jika terjadi gejala perubahan ancaman bahaya demi keselamatan bersama.