
Sebagai orang tua yang memiliki anak yang masih waspada, wajib waspada Polio, untuk itu orang tua wajib tahu mengenai gejala, penyebab dan cara pengobatan Polio.
Pada tanggal 19 November 2022 lalu, pemerintah Indonesia menetapkan sebagai status Kejadian Luar Biasa Polio.
Berdasarkan data yang disampaikan oleh Kementerian Kesehatan, sejak 2022 hingga 2024, telah dilaporkan sebanyak total 12 kasus kelumpuhan, dengan 11 kasus yang disebabkan oleh virus polio tipe 2 dan satu kasus diakibatkan oleh virus polio tipe 1.
Kasus-kasus ini tersebar di 8 provinsi di Indonesia, yaitu Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua Selatan, dan Banten.
Rendahnya pengetahuan akan gejala, penyebab dan cara pengobatan Polio ini membuat Indonesia darurat penyakit Polio ini.
Meskipun Polio mayoritas menyerang balita atau anak-anak di bawah usia lima tahun, namun sebenarnya penyakit Polio ini bisa menyerang siapapun.
Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan juga secara rutin telah mengadakan PIN (Pekan Imuniasasi Nasional) untuk mencegah wabah polio ini.
Polio Adalah
Yuk, kita ketahui lebih banyak mengenai Polio
Apakah Polio itu?
Polio adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus yang menular. Paparan virus ini memicu cedera pada saraf yang kemudian bersioko bisa menyebabkan kelumpuhan, kesulitan bernapas hingga kematian pada penderita penyakit Polio.
Jadi, penyakit Polio ini sangat berbahaya, terutama bagi anak-anak yang daya tahan tubuhnya masih sangat rendah.
Apa Penyebab Polio?
Seperti yang sudah dijelaskan dalam pengertian mengenai penyakit Polio, Polio disebabkan oleh virus Polio.
Apakah Polio Menular?
Ya, penyakit polio adalah jenis penyakit yang menular.
Virus Polio bisa menular jika terjadi kontak langsung atau mengonsusi air ataupun makanan dari seseorang yang telah mengidap sakit polio.
Pengidap sakit polio biasanya tanpa gejala, tetapi dia adalah pembawa penyakit polio, jadi meskipun orang tersebut tampak biasa saja, bisa jadi dia membawa penyakit polio.
Untuk itu, jangan biasakan menggunakan gelas dan tempat makan secara bergantian. Terutama anak-anak, jangan dibiasakan bergantian tempat makan dan minum dengan orang lain, termasuk teman-teannya.
Siapakah Yang Memiliki Resiko Tinggi Tertular Polio?
Ada beberapa kelompok orang yang memiliki resiko tinggi tertular polio, yaitu:
- Orang yang tinggal di daerah kumuh dan kesulitan air bersih.
- Ibu hamil dengan penyakit HIV positif.
- Orang yang bepergian ke tempat wabah polio.
- Tinggal dan merawat orang sakit polio
- Sudah menjalani operasi tonsilektomi (operasi amandel).
- Orang atau anak-anak yang belum tervaksin polio.
Sebagai informasi tambahan, sangat penting bagi orang tua untuk memberikan vaksin polio kepada anak-anak mereka. Karena resiko yang dibawa oleh virus polio ini sangat besar dibandingkan dengan dampak anak-anak yang menerima vaksin polio.
Adalah normal dan wajar jika setelah menerima vaksin polio, badan anak-anak menjadi demam.
Bagaimana Gejala Polio
Sebagai penyakit yang dibawa oleh virus, sakit polio memiliki gejala umum sebagai berikut:
- Demam
- Nyeri menelan
- Nyeri Kepala
- Muntah
- Meningitis
- Lemas
- Nyeri tungkai.
- Kelelahan
- Kehilangan refleks
- Nyeri otot dan kram yang parah
- Kaki menjadi lemas dan terkulai.
- Depresi
- Masalah dalam konsentrasi dan daya ingat
- Kesemutan di kaki.
- Kelumpuhan
Namun yang patut diwaspadai ternyata banyak penderita sakit polio yang tidak menunjukkan tanda-tanda gejala mengidap polio.
Jika anak Anda yang masih berusia kurang dari 15 tahun mengalami lumpuh layuh mendadak, segera bawalah ke puskesmas atau rumah sakit terdekat agar segera mendapatkan perawatan.
Cara Mencegah Sakit Polio
Sakit polio adalah penyakit yang berbahaya, namun sakit polio sejak tahun 1957 sudah bisa dicegah.
Salah satu cara yang paling efektif untuk mencegah sakit polio yaitu melalui pemberian vasinasi atau imunisasi sebanyak 3x dan ditambah dengan 1x booster.
Cara mencegah sakit polio dengan vaksinasi ini dilakukan pada anak usia 2 bulan, 4 bulan, 6-18 bulan dan boosternya diantara usia 4-6 tahun.
Apakah Polio Bisa Diobati?
Bagaimana jika seseorang atau anak-anak terserang sakit Polio, apakah masih bisa diobati?
Berdasarkan informasi yang Nanyak himpun dari Halodoc, saat ini belum ada obat yang bisa mengobati sakit polio, namun penyakit polio bisa diatasi dengan beberapa hal seperti:
- Bed rest atau istirahat total di tempat tidur
- Minum obat pereda nyeri sesuai dengan resep dokter
- Pemberian obat antispasmodic untuk membuat otot menjadi rileks sesuai dengan resep dokter.
- Antibiotik untuk pengobatan pada infeksi saluran kemih.
- Pemberian pernapasan bantuan melalui alat bantu napas oksigen.
- Fisioterapi untuk mengembalikan kekuatan otot.
Pelaksanaan PIN
Untuk mencegah KLB Polio, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan telah secara rutin melakukan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) di seluruh wilayah Indonesia.
Di tahun 2024 ini, Kementerian Kesehatan menggelar PIN Polio dalam dua tahap.
PIN Polio tahap pertama digelar pada tanggal 27 Mei 2024 dengan meliputi lima propinsi yakni Papua Tengah, Papua Selatan, Papua Pegunungan, Papua Barat dan Papua Barat Daya.
PIN Polio tahap kedua dilaksanakan pada tanggal 23 Juli 2024 yang meliputi propinsi Sumatera Barat, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Kepulauan Bangka Belitung, Kepulauan Riau, DKI Jakarta, DI Yogyakarta, kecuali di Kabupaten Sleman, Banten, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Sulawesi Barat, Maluku, dan Maluku Utara.
Pemberian imunisasi pada PIN Polio sangat penting untuk mencegah virus polio yang dapat mengakibatkan kelumpuhan permanen, terutama pada anak-anak yang belum mendapatkan imunisasi polio lengkap. Sasaran PIN Polio adalah anak usia 0 hingga 7 tahun tanpa memandang status imunisasi sebelumnya. Vaksin yang akan diberikan adalah vaksin imunisasi tetes dan suntik.