Salah satu puasa sunnah yang dianjurkan adalah puasa Dzulhijjah, lalu bagaimana bacaan doa buka puasa Dzulhijjah yang dianjurkan?
Di bulan Dzulhijjah, atau saat mendekati hari raya Idul Adha yang ditandai dengan berangkatnya jamaah haji, umat muslim di dunia dianjurkan untuk mengerjakan puasa 9 hari sebelum Idul Adha.
Seperti yang dikutip dari situs Nahdlatul Ulama, Rasulullah SAW bersabda bahwa mengerjakan puasa sunnah sehari di 10 hari pertama bulan Dzulhijjah pahalanya setara dengan setahun berpuasa sunnah.
Dalam HR At-Tirmidzi diriwayatkan: “
Tidak ada hari-hari yang lebih Allah sukai untuk beribadah selain sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, satu hari berpuasa di dalamnya setara dengan satu tahun berpuasa, satu malam mendirikan shalat malam setara dengan shalat pada malam Lailatul Qadar”
Nah, jika saat ini Anda sedang melaksanakan ibadah puasa sunnah Dzulhijjah, berikut ini bacaan doa buka puasa Dzulhijjah.
Doa Buka Puasa Sunnah Dzulhijjah
Pada saat melakukan puasa, umat muslim dianjurkan membaca niat di awal melaksanakan puasa dan membaca doa buka puasa di saat mengakhiri puasanya.
Begitu juga saat puasa Dzulihijjah, umat muslim dianjurkan untuk membaca doa buka puasa Dzulhijjah saat setelah berbuka puasa.
Seperti yang dilansir dari situs Nahdlatul Ulama Lampung, umat muslim di Indonesia memiliki beberapa pilihan doa buka puasa Dzulhijjah yakni:
1.Dari Riwayat sahabat Mu’adz bin Zuhrah
اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ، وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ
Arab Latin: Allahumma laka shumtu wa ‘ala rizqika afthartu
Artinya: Ya Allah hanya untuk-Mu kami berpuasa dan atas rezeki yang Engkau berikan kami berbuka.
2. Dari Riwayat sahabat Abdullah bin Umar
ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ
Arab Latin: Dzahabadzh dzhama-u wabtallatil-‘ruqu wa tsabatal-ajru insyaa-Allah
Artinya: Telah hilang rasa haus dan urat-urat telah basah serta pahala tetap, insyaallah.
3. Dari hadits yang diriwayatkan Abdullah bin Umar
adalah lafadz doa riwayat Mu’adz bin Zuhrah dan ditambahkan ketika seseorang berbuka dengan menggunakan air.
وَيُسَنُّ أَنْ يَقُوْلَ عَقِبَ الْفِطْرِ: اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ، وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ وَيَزِيْدُ – مَنْ أَفْطَرَ بِالْمَاءِ -: ذَهَبَ الظَّمَأُ، وَابْتَلَّتِ الْعُرُوْقُ، وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ تَعَالَى.
Artinya: Disunnahkan membaca doa setelah selesai berbuka ‘Allahumma laka shumtu wa ‘ala rizqika aftharthu’ dan bagi orang yang berbuka dengan air ditambahkan doa: Dzahabadzh dzhama-u wabtallatil-‘uruqu wa tsabatal-ajru insyaa-Allah.
4. Dari Sulaiman Bujairimi dalam Kitab Hasyiyah Iqna
اللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَبِكَ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ. ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ العُرُوقُ وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شاءَ اللهُ. يا وَاسِعَ الفَضْلِ اِغْفِرْ لِي الحَمْدُ لِلهِ الَّذِي هَدَانِي فَصُمْتُ، وَرَزَقَنِي فَأَفْطَرْتُ
Arab Latin: Allahumma laka shumtu wa ‘ala rizqika afthartu, wa bika amantu, wa bika ‘alaika tawakkalatu, dzahabadzh dzhama-u wabtalatil-‘uruqu wa tsabatal-ajru insyaa-Allah. Ya wasi’al-fadhli ighfirli alhamdulillahilladzi hadani fashumtu, wa razaqani fa-afthartu.
Artinya: Ya Allah, hanya untuk-Mu aku berpuasa. Dengan rezeki-Mu aku membatalkannya. Kepada-Mu aku berpasrah. Dahaga telah pergi. Urat-urat telah basah dan Insyaallah pahala sudah tetap. Wahai Dzat Yang Luas Karunia, ampuni aku. Segala puji bagi Tuhan yang memberi petunjuk padaku, lalu aku berpuasa. Dan segala puji Tuhan yang memberiku rezeki, lalu aku membatalkannya.”