Sabtu, Juli 27

Sholat Tahajud: Tata Cara Pelaksanaan, Dalil-Dalil dan Keutamaannya

Sholat tahajud adalah salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan dalam Islam. Sholat ini dilakukan pada malam hari setelah tidur, dan memiliki keutamaan yang besar di sisi Allah SWT.

Secara bahasa, Tahajud berarti berupaya melawan atau meninggalkan tidur, sedangkan menurut istilah fiqih adalah shalat sunnah malam hari yang dilakukan setelah tidur.

Dalam pelaksanaannya, shalat Tahajud dilakukan di malam hari setelah bangun tidur. Jumlah rakaatnya tidak dibatasi, namun setiap dua rakaat ditutup dengan salam.

Tata Cara Pelaksanaan Sholat Tahajud

Pelaksanaan atau tata cara sholat tahajud sebenarnya tidak berbeda jauh dengan sholat sunnah lainnya. Berikut adalah langkah-langkah yang perlu dilakukan:

  1. Niat: Seperti halnya semua ibadah dalam Islam, sholat tahajud dimulai dengan niat. Niat ini dilakukan dalam hati untuk melaksanakan sholat tahajud karena Allah SWT.
    Bacaan niat sholat tahajud adalah sebagai berikut:
    أُصَلِّيْ سُنَّةَ التَهَجُّدِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى
    Ushallî sunnatat tahajjudi rak‘ataini lillâhi ta‘âlâ.“
    Aku menyengaja shalat sunnah Tahajud dua rakaat karena Allah ta’ala.”
  2. Wudhu: Sebelum melaksanakan sholat, pastikan diri dalam keadaan suci dari hadas kecil dengan berwudhu. Jika batal, lakukan wudhu kembali.
  3. Waktu Pelaksanaan: Sholat tahajud dilakukan setelah sholat Isya hingga sebelum masuk waktu subuh. Akan lebih utama jika dilakukan di sepertiga malam terakhir.
  4. Jumlah Rakaat: Tidak ada ketentuan khusus mengenai jumlah rakaat sholat tahajud. Nabi Muhammad SAW biasanya melaksanakan antara 8 hingga 12 rakaat, tapi bisa lebih sedikit atau lebih banyak sesuai kemampuan masing-masing.
  5. Pelaksanaan Rakaat:
    • Takbiratul Ihram: Mengucapkan “Allahu Akbar” sambil mengangkat tangan sejajar dengan bahu atau telinga.
    • Membaca Doa Iftitah: Setelah takbir, disunnahkan membaca doa iftitah.
    • Surat Al-Fatihah: Membaca surat Al-Fatihah dalam setiap rakaat.
    • Surat Pendek: Membaca salah satu surat pendek dari Al-Qur’an setelah Al-Fatihah.
    • Ruku’: Membungkukkan badan dengan tangan memegang lutut, sambil mengucapkan “Subhana rabbiyal ‘azhim” tiga kali.
    • I’tidal: Bangkit dari ruku’ sambil mengucapkan “Sami’allahu liman hamidah” dan dilanjutkan dengan “Rabbana lakal hamd”.
    • Sujud: Sujud sambil mengucapkan “Subhana rabbiyal a’la” tiga kali.
    • Duduk di antara dua sujud: Duduk sejenak sambil mengucapkan “Rabbighfirli”.
    • Sujud kedua: Melakukan sujud kedua seperti sujud pertama.
    • Berdiri kembali: Berdiri untuk melaksanakan rakaat berikutnya.
  6. Tasyahud Akhir: Pada rakaat terakhir, duduk tasyahud akhir dan membaca doa tasyahud.
  7. Salam: Menutup sholat dengan mengucapkan salam ke kanan dan ke kiri.

Setelah salam atau selesai seluruh rangkaian shalat kemudian membaca doa yang dipanjatkan Rasulullah ﷺ berdasarkan riwayat Imam al-Bukhari dan Muslim sebagaimana berikut:

اَللهم رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ قَيِّمُ السَّمَوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ مَلِكُ السَّمَوَاتِ واْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ نُوْرُ السَّمَوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ الْحَقُّ، وَوَعْدُكَ الْحَقُّ، وَلِقَاءُكَ حَقٌّ، وَقَوْلُكَ حَقٌّ، وَالْجَنَّةُ حَقٌّ، وَالنَّارُ حَقٌّ، وَالنَّبِيُّوْنَ حَقٌّ، وَمُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَقٌّ، وَالسَّاعَةُ حَقٌّ. اَللهم لَكَ أَسْلَمْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ، وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ، وَبِكَ خَاصَمْتُ، وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ، فَاغْفِرْ لِيْ مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّي. أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ لآ اِلَهَ إِلَّا أَنْتَ. وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ

Allâhumma rabbanâ lakal hamdu. Anta qayyimus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu anta mâlikus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu anta nûrus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu antal haqq. Wa wa‘dukal haqq. Wa liqâ’uka haqq. Wa qauluka haqq. Wal jannatu haqq. Wan nâru haqq. Wan nabiyyûna haqq. Wa Muhammadun shallallâhu alaihi wasallama haqq. Was sâ‘atu haqq. Allâhumma laka aslamtu. Wa bika âmantu. Wa ‘alaika tawakkaltu. Wa ilaika anabtu. Wa bika khâshamtu. Wa ilaika hâkamtu. Fagfirlî mâ qaddamtu, wa mâ akhkhartu, wa mâ asrartu, wa mâ a‘lantu, wa mâ anta a‘lamu bihi minnî. Antal muqaddimu wa antal mu’akhkhiru. Lâ ilâha illâ anta. Wa lâ haula, wa lâ quwwata illâ billâh.

“Ya Allah, Tuhan kami, segala puji bagi-Mu, Engkau penegak langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau penguasa langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau cahaya langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau Maha Benar. Janji-Mu benar. Pertemuan dengan-Mu kelak itu benar. Firman-Mu benar adanya. Surga itu nyata. Neraka pun demikian. Para nabi itu benar. Demikian pula Nabi Muhammad ﷺ itu benar. Hari Kiamat itu benar. Ya Tuhanku, hanya kepada-Mu aku berserah. Hanya kepada-Mu juga aku beriman. Kepada-Mu aku pasrah. Hanya kepada-Mu aku kembali. Karena-Mu aku rela bertikai. Hanya pada-Mu dasar putusanku. Karenanya ampuni dosaku yang telah lalu dan yang terkemudian, dosa yang kusembunyikan dan yang kunyatakan, dan dosa lain yang lebih Kau ketahui ketimbang aku. Engkau Yang Maha Terdahulu dan Engkau Yang Maha Terkemudian. Tiada Tuhan selain Engkau. Tiada daya upaya dan kekuatan selain pertolongan Allah.”

Waktu yang Paling Utama

Sholat tahajud dapat dilaksanakan kapan saja setelah sholat Isya hingga sebelum waktu subuh. Namun, ada beberapa pembagian waktu yang dianggap lebih utama untuk melaksanakan sholat tahajud:

  1. Sepertiga Malam Pertama: Dimulai dari waktu Isya hingga sepertiga malam pertama. Waktu ini sudah termasuk dalam waktu yang baik untuk melaksanakan sholat tahajud.
  2. Sepertiga Malam Kedua: Waktu ini lebih utama daripada sepertiga malam pertama. Biasanya dimulai dari sekitar pukul 10 malam hingga pukul 1 pagi.
  3. Sepertiga Malam Terakhir: Waktu ini adalah yang paling utama untuk melaksanakan sholat tahajud. Dimulai dari pukul 1 pagi hingga waktu subuh. Dalam waktu ini, Allah SWT turun ke langit dunia untuk mendengar dan mengabulkan doa hamba-hamba-Nya.

Ada sejumlah keutamaan bagi umat Islam yang melaksanakan shalat Tahajud. Di antaranya sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an Surat Al-Isra ayat 79:

وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَى أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا

“Pada sebagian malam lakukanlah salat tahajud sebagai (suatu ibadah) tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji.”

Keutamaan Sholat Tahajud

Sholat tahajud memiliki banyak keutamaan yang dijelaskan dalam Al-Qur’an dan hadits. Berikut beberapa keutamaan tersebut:

  1. Mendapatkan Kedudukan yang Terpuji: Allah SWT berfirman dalam Surat Al-Isra ayat 79:”Dan pada sebagian malam hari, lakukanlah sholat tahajud (sebagai suatu ibadah tambahan) bagimu; mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji.” (QS. Al-Isra: 79).
  2. Peningkatan Derajat di Sisi Allah: Sholat tahajud adalah salah satu cara untuk meningkatkan derajat seorang muslim di sisi Allah. Hal ini berdasarkan sabda Nabi Muhammad SAW:”Dan ketahuilah bahwa kemuliaan seorang mukmin adalah sholatnya di malam hari.” (HR. Hakim dan Baihaqi).
  3. Kebiasaan Orang Shalih: Sholat tahajud adalah kebiasaan orang-orang shalih dan ciri khas orang-orang yang bertaqwa. Hal ini disebutkan dalam Al-Qur’an:”Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa itu berada dalam taman-taman (surga) dan mata air-mata air, mereka mengambil apa yang diberikan kepada mereka oleh Tuhan mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu (di dunia) adalah orang-orang yang berbuat baik; mereka sedikit sekali tidur di waktu malam.” (QS. Adz-Dzariyat: 15-17).
  4. Menjaga Kedekatan dengan Allah: Sholat tahajud adalah momen spesial untuk berdialog langsung dengan Allah SWT, memohon ampunan, petunjuk, dan rahmat-Nya.
  5. Menghapus Dosa dan Menghindarkan dari Kesalahan: Melaksanakan sholat tahajud dapat menjadi sarana untuk menghapus dosa-dosa yang telah lalu dan mencegah diri dari perbuatan dosa di masa depan. Dalam hadits disebutkan:”Lakukanlah sholat malam, karena itu adalah kebiasaan orang-orang shalih sebelum kalian, sarana untuk mendekatkan diri kepada Tuhan kalian, penghapus dosa-dosa kecil, dan penghalang dari perbuatan dosa.” (HR. Tirmidzi).

Dalil-Dalil Pendukung Sholat Tahajud

Dalil-dalil mengenai sholat tahajud tidak hanya terdapat dalam hadits, tetapi juga dalam Al-Qur’an. Beberapa dalil pendukung sholat tahajud antara lain:

1. Surat Al-Muzzammil

    1. Wahai orang yang berselimut (Muhammad)!

    قُمِ الَّيْلَ اِلَّا قَلِيْلًاۙ – ٢

    2. Bangunlah (untuk salat) pada malam hari, kecuali sebagian kecil,

    نِّصْفَهٗٓ اَوِ انْقُصْ مِنْهُ قَلِيْلًاۙ – ٣

    3. (yaitu) separuhnya atau kurang sedikit dari itu,

    اَوْ زِدْ عَلَيْهِ وَرَتِّلِ الْقُرْاٰنَ تَرْتِيْلًاۗ – ٤

    4. atau lebih dari (seperdua) itu, dan bacalah Al-Qur’an itu dengan perlahan-lahan.

    اِنَّا سَنُلْقِيْ عَلَيْكَ قَوْلًا ثَقِيْلًا – ٥

    5. Sesungguhnya Kami akan menurunkan perkataan yang berat kepadamu.

    اِنَّ نَاشِئَةَ الَّيْلِ هِيَ اَشَدُّ وَطْـًٔا وَّاَقْوَمُ قِيْلًاۗ – ٦

    6. Sungguh, bangun malam itu lebih kuat (mengisi jiwa); dan (bacaan pada waktu itu) lebih berkesan.

    اِنَّ لَكَ فِى النَّهَارِ سَبْحًا طَوِيْلًاۗ – ٧

    7. Sesungguhnya pada siang hari engkau sangat sibuk dengan urusan-urusan yang panjang.

    وَاذْكُرِ اسْمَ رَبِّكَ وَتَبَتَّلْ اِلَيْهِ تَبْتِيْلًاۗ – ٨

    8. Dan sebutlah nama Tuhanmu, dan beribadahlah kepada-Nya dengan sepenuh hati.

    رَبُّ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ فَاتَّخِذْهُ وَكِيْلًا – ٩

    9. (Dialah) Tuhan timur dan barat, tidak ada tuhan selain Dia, maka jadikanlah Dia sebagai pelindung.

    وَاصْبِرْ عَلٰى مَا يَقُوْلُوْنَ وَاهْجُرْهُمْ هَجْرًا جَمِيْلًا – ١٠

    10. Dan bersabarlah (Muhammad) terhadap apa yang mereka katakan dan tinggalkanlah mereka dengan cara yang baik.

    Berdasarkan bacaan serta terjemahan surat Al Muzzamil ayat 1-10 tersebut, maka secara umum Rasulullah SAW diperintahkan Allah SWT untuk melakukan sholat malam, membaca alquran, dzikir, dan bersabar guna menguatkan rohaninya, khususnya penguatan rohani untuk persiapan berdakwah.

    2. Surat Al-Furqan ayat 64


    وَالَّذِيْنَ يَبِيْتُوْنَ لِرَبِّهِمْ سُجَّدًا وَّقِيَامًا ۝

    walladzîna yabîtûna lirabbihim sujjadaw wa qiyâmâ
    Dan, orang-orang yang mengisi waktu malamnya untuk beribadah kepada Tuhan mereka dengan bersujud dan berdiri.

    3. Surat As-Sajdah ayat 16:

    تَتَجَافٰى جُنُوْبُهُمْ عَنِ الْمَضَاجِعِ يَدْعُوْنَ رَبَّهُمْ خَوْفًا وَّطَمَعًاۖ وَّمِمَّا رَزَقْنٰهُمْ يُنْفِقُوْنَ

    tatajâfâ junûbuhum ‘anil-madlâji‘i yad‘ûna rabbahum khaufaw wa thama‘aw wa mimmâ razaqnâhum yunfiqûn

    Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, mereka berdoa kepada Tuhannya dengan rasa takut dan penuh harap, dan mereka menginfakkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka.

    4. HR Muslim

    “Seutama-utama sholat setelah sholat wajib adalah sholat malam.” (HR. Muslim).

    Sholat Tahajud yang merupakan sholat di tengah malam disaat kantuk melanda dan banyak orang terlelap adalah salah satu ibadah sholat sunnah yang sangat dianjurkan bagi setiap muslim.

    Dengan melaksanakan sholat tahajud, seseorang tidak hanya mendapatkan kedekatan dengan Allah SWT, tetapi juga berbagai keutamaan yang luar biasa, baik di dunia maupun di akhirat.

    Melalui sholat tahajud, seorang muslim dapat mencapai derajat yang lebih tinggi, mendapatkan ampunan atas dosa-dosa, serta menjadi kebiasaan orang-orang shalih yang patut dicontoh.