Kamis, Desember 5

HargaPupuk Mahal, Mahasiswa KKN Berikan Sosialisasi Pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) Ke Petani

Malang (Nanyak.com) – Pertanian merupakan salah satu mata pencaharian warga Desa Karangsuko Kec. Pagelaran Kab. Malang, dan mayoritas petani di desa tersebut adalah petani padi dan tebu. 

Mahasiswa KKN UNIRA kemudian mengadakan sosialisasi pembuatan pupuk dengan tujuan untuk membantu para petani dalam menyelesaikan suatu permasalahan yang sedang dialami yaitu pupuk yang langka dan harganya mahal. 

Kegiatan Sosialisasi pembuatan pupuk organik cair ini merupakan suatu progam unggulan yang ada di kelompok mahasiswa KKN UNIRA ini. 

Kegiatan ini menghadirkan Kelompok Tani beserta Kepala Desa, dan juga Ibu Nur Al Maida, M.Pd (Dosen Pembimbing Lapangan), Ibu Astrid Ika Paramitha S.P,M.P sebagai Pemateri bersama Bapak Yusuf Azwar Anas, S.E.M.M sebagai Moderator. Selasa (06/02/24).

“Kami berharap dengan adanya kegiatan ini bisa menjadi solusi atas permasalahan yang sedang di hadapi oleh kelompok tani di desa ini dan kami juga berharap dengan kegiatan ini bisa bermanfaat dan menambah pengetahuan serta wawasan para petani”, ungkap salah satu perwakilan kelompok tani yang ada di Desa Karangsuko Kec. Pagelaran Kab. Malang.

Kegiatan diawali dengan memberitahukan tata cara pengaplikasian pupuk pada tanaman dan bahanapa saja yang bisa digunakan untuk membuat pupuk organik oleh pemateri. Setelah materi selesai, dilanjutkan dengan praktek pembuatan pupuk organik cair secara langsung oleh Salah satu mahasiswa kelompok 19 KKN UNIRA, Muhammad Naufal sebagai contoh bagaimana proses dan tahapan dalam membuat pupuk organik cair. 

Tahapan dalam membuat pupuk organik cair dengan wadah ukuran 15 liter diantaranya siapkan 700 gram daun pisang serta kelopaknya, kulit pisang yang sudah dikeringkan, leri sebanyak 13 liter, cangkang telur yang sudah dihancurkan, gula pasir atau merah sekitar ½ kg, cairan em4 untuk fermentasi pupuk sebanyak satu tutup botol, dari bahan tersebut dimasukkan satu persatu kedalam wadah ukuran 15 liter/galon air mineral, dan tambahkan air jika perlu, kemudian kocok hingga tercampur merata. 

Penggunaan pupuk tersebut boleh digunakan setelah 30 hari/1 bulan. 

Efektifitas penggunaan pupuk disemprot bagian bawah pada sore hari. Dalam mengaplikasikan pupuk organik sebaiknya 1 banding 1 yaitu 50 % pupuk organik dan 50% kimia. 

Terdapat salah satu mahasiswa KKN yang sudah menerapkan pupuk organik cair ini, “Alhamdulillah, hasil dari tanaman dengan pupuk organik cair ini bisamembuat tanaman saya tumbuh segar.” ungkap Muhammad Naufal.

“Perbedaan sayuran organik dan anorganik adalah dari kesegaran dan ketahanannya, yaitu lebih kuat pada sayuran organik”,  bu Astrid melanjutkan.

Untuk kegiatan akhir, penyerahan produk pupuk organik cair yang sudah dibuat oleh Anggota Mahasiswa KKN kelompok 19 UNIRA Malang kepada kelompok tani yang sudah hadir.

Dan Harapan dari Mahasiswa KKN kelompok 19 dengan diadakannya kegiatan sosialisasi ini bisa membantu dan mengurangi pengeluaran para petani nantinya dikarenakan pupuk organik ini tidak memerlukan biaya yang mahal untuk membuatnya. Bahan yang bisa digunakan seperti limbahtanaman, urine hewan, dan sisa organik lainnya.