Kemendikbudristek menggelar festival seni untuk melestarikan budaya melalui sebuah Festival Seni dengan tajuk Indonesia Bertutur 2024
Tujuan dari Direktorat Perfilman, Musik, dan Media Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi menggelar festival seni Indonesia Bertutur 2024 ini adalah untuk mengajak para generasi muda untuk ikut aktif melestarikan budaya bangsa.
Indonesia Bertutur sendiri adalah sebuah festival seni yang mengutamakan ekosistem pemanfaatan kekayaan intelektual budaya bangsa atau warisan budaya sebagai sumber ilmu pengetahuan melalui berbagai kegiatan di bidang seni pertunjukan, seni rupa, film, dan seni media, di bawah arahan Direktur Artistik Melati Suryodarmo.
“Mengalami Masa Lalu, Menumbuhkan Masa Depan” merupakan landasan spirit pergerakan budaya melalui pemanfaatan pengetahuan tentang Warisan Cagar Budaya dari masa prasejarah hingga masa Majapahit di abad ke-15 dan Warisan Budaya Tak Benda yang telah diakui oleh UNESCO.
Indonesia Bertutur 2024 mengadaptasi filosofi dari Subak sebagai sumber inspirasi bagi kerangka pemikiran dan konsep kegiatan.
Menuju Festival Indonesia Bertutur 2024, Temu Seni 2023 diadakan sebagai rangkaian kegiatan seni pertunjukan dan laboratorium seni yang melibatkan praktisi seni muda dari ranah seni pertunjukan kontemporer yang tersebar di berbagai kota di tanah air. Seni pertunjukan kontemporer yang dimaksud meliputi bidang tari, musik, performans, teater monolog, dan fotografi.
Temu Seni Teater Monolog 2023 diadakan dari tanggal 21-27 Agustus di Malang dengan Kamateatra Art Project sebagai host. Selama seminggu, para peserta akan mengikuti serangkaian acara dengan kerangka berupa laboratorium seni dan sesi berbagi metode.
Selain itu, para peserta juga akan melakukan kunjungan situs ke Candi Jago dan Candi Kidal, kunjungan budaya ke Padepokan Seni Mangun Dharma, sarasehan, dan terakhir menggelar pertunjukan kolaborasi di Candi Kidal dan Padepokan Seni Mangun Dharma.
Peserta Temu Seni Teater Monolog adalah para sutradara, aktor, dan penulis naskah muda dari berbagai wilayah di Indonesia, yang diundang untuk membangun percakapan, menguji ide-ide, dan menampilkan satu karya kolaborasi pendek pada akhir periode laboratorium.
Mereka yang diundang tidak hanya punya pengalaman berkarya terkait peninggalan masa lampau, tapi juga berorientasi pada praktik kontemporer yang visioner dalam versi yang berbeda-beda. Sebagai fasilitator adalah Yudi Ahmad Tajudin dan Sha Ine Febriyanti.
Pertunjukan teater monolog yang digelar di Padepokan Seni Mangun Dharma akan berlangsung pada Kamis, 24 Agustus 2023 pukul 19.30 WIB. Sementara pertunjukan di Candi Kidal akan digelar pada Sabtu, 26 Agustus 2023 pukul 19.30 WIB.
Sebelum pertunjukan di Candi Kidal akan dilaksanakan sarasehan dengan tema Harmoni Manusia dengan Alam, Sesama, dan Pencipta pada jam 15.00 WIB. Hadir sebagai pembicara adalah Dra. Premana W. Premadi, Ph.D., ahli astrofisika dan kepala Observatorium Bosscha, bersama Drs. M. Dwi Cahyono, M.Hum., arkeolog, sejarawan, dan akademisi. Sarasehan dan kedua pertunjukan tersebut terbuka untuk umum.