Jumat, Oktober 11

Diminati Mahasiswa, STIE Malangkucecwara Tingkatkan Kualitas Perkuliahan Hybrid

Adanya pandemi covid-19 secara langsung telah mengubah beberapa aspek kehidupan manusia, salah satunya adalah di bidang pendidikan.

Jika sebelum adanya pandemi Covid-19, proses belajar mengajar bisa diselenggarakan dengan metode tatap muka langsung, namun sejak adanya pandemi Covid-19, proses belajar mengajar harus dilakukan dengan daring.

Setelah kondisi Covid mereda seperti saat ini, pihak penyelenggara pendidikan seperti sekolah dan kampus, salah satunya adalah STIE Malangkucecwara mulai memberlakukan Pertemuan Tatap muka Terbatas (PTMT).

Bahkan di STIE Malangkucecwara kini telah muncul metode perkuliahan baru yakni perkuliahan hybrid yang cukup digemari oleh mahasiswanya.

“Jauh sebelum kondisi di Malang Raya dinyatakan sebagai pandemi covid-19, STIE Malangkucecwara telah melakukan berbagai antisipasi baik dalam hal protokol kesehatan ataupun perubahan model belajar dan perubahan tata ruang perkuliahan,” ungkap Ketua STIE Malangkucecwara, Drs Bunyamin , MM., Ph.D.

“Kita berharap kondisi pandemi ini semoga segera berakhir sehingga mahasiswa dan dosen dapat kembali melakukan perkuliahan secara tatap muka. Namun dari beberapa waktu yang lalu pelaksanaan kuliah secara hybrid ini muncul fenomena baru yakni mahasiswa banyak yang justru menyukai kuliah daring,” lanjut Ketua STIE Malangkucecwara ini.

Perkuliahan Hybrid adalah

Perkuliahan hybrid adalah metode perkuliahan yang memanfaatkan kombinasi antara luring dan daring.

Untuk dapat menyelenggarakan perkuliahan hybrid, pihak kampus haruslah menyiapkan infrastruktur pendukung terlaksananya model pendidikan tersebut.

Di STIE Malangkucecwara sendiri, perkuliahan secara hybrid telah dilaksanakan dengan menggunakan ruang kelas-kelas tertentu yang telah dipersiapkan untuk perkuliahan hybrid yang telah dilengkapi engan berbagai fasilitas pendukung untuk menggelar perkuliahan hybrid.

“Respon mahasiswa juga cukup tinggi sehingga rencananya kami akan kembali menambah kelas perkuliahan hybrid sekitar empat kelas lagi yang tengah kami persiapkan saat ini. Dan ini juga didukung oleh dana hibah yang baru kami terima kembali dari Erasmus+ untuk ketiga kalinya,” ungkap Bunyamin.

Penambahan kelas perkuliahan secara hybrid tersebut dilakukan karena ada beberapa mata kuliah yang tidak bisa optimal jika dilaksanakan secara daring.

“Selain infrastruktur telah kami siapkan, lay out atau penataan tempat duduk, jarak hingga prosedur perkuliahan luring telah kami sesuaikan dengan protokol kesehatan Covid-19 yang diberlakukan,” tutup Ketua STIE Malangkucecwara, Drs Bunyamin, MM., Ph.D.

Artikel ini telah tayang di situs Adadimalang.com dengan judul “STIE Malangkucecwara Akan Tambah Empat Ruang Khusus Kuliah Hybrid Lagi”